17.7.07

Mengapa Anda Perlu Memiliki Dinar Iraq?


Disebabkan masih rendahnya (murah) nilai mata uang Iraq saat ini dan melihat potensi kekayaan serta peranan Iraq yang vital bagi dunia, maka peluang menguatnya nilai Dinar Iraq terbuka lebar. Data-data pendukung besarnya potensi Dinar iraq adalah sbb:

Pemerintah AS pada tahun 2006 telah menyarankan kepada warga negaranya untuk membeli Dinar Iraq yang baru (The New Iraqi Dinar) sebanyak-banyaknya sebelum akhir tahun 2007. Jika hal ini merugikan pastilah pemerintah AS melarang rakyatnya melakukan pembelian dinar Iraq. Artinya pemerintah AS memberikan perlindungan kepada warga negaranya dari penyimpangan dalam transaksi maupun investasi IQD tersebut. Adanya perlindungan pemerintah AS tersebut, bagi warga Non-AS sendiri merupakan keuntungan. Kita dapat "menunggangi" perlindungan pemerintah AS kepada warga negaranya. Pemerintah Iraq pun tidak dapat seenaknya terhadap kepentingan investasi warga negara AS.

Pemerintah Iraq dan AS mendapat keuntungan dengan tingginya kurs IQD terhadap Dolar AS. Ini akan menekan biaya restorasi yang diperlukan Iraq. Kurs Dinar Iraq yang tinggi memberikan keuntungan luar biasa dalam penerimaan hasil penjualan minyak bumi dan gas alam Iraq.

Menteri Keuangan Israel memperbolehkan rakyat Israel untuk membeli Dinar Iraq yang baru. Padahal Israel memiliki perundangan yang melarang rakyatnya berdagang dan membeli produk-produk negara musuh (seperti Negara-Negara Arab).

Kondisi Iraq akan semakin membaik walaupun belum baik. Ini ditandai dengan telah diadakannya Konferensi pembangunan kembali Iraq selama 3 tahun berturut-turut. Tak ada satu pun industri di negara maju yang tidak bergantung kepada minyak bumi. Apabila terus menerus kacau kondisi Iraq mempengaruhi perekonomian dunia. Dunia akan terjadi Resesi Global bila Iraq mengurangi pasokan minyak bumi ke pasaran dunia. Jadi walaupun AS tidak mampu mengatasi masalah Iraq dan hengkang dari Iraq, PBB dan negara maju lainnya segera turun tangan. Demikian pula dengan perbedaan antar umat Muslim. Liga Muslim Dunia tak tinggal diam kepada sesama saudaranya di Iraq baik Sunni maupun Syiah.

USA Currency Exchange yang merupakan money changer terbesar di USA telah menjual bermilyar-milyar Dinar Iraq baru ini setiap bulan.

Jepang juga telah memberikan dana hibah sebesar US$ 5 Milyar kepada Iraq. Hal ini juga dilakukan oleh negara-negara besar lain karena alasan kepentingan ekonomi.

Negara-negara maju yang tergabung dalam G7 sudah menghapuskan hutang-hutang Iraq. Artinya beban biaya yang ditanggung Iraq lebih ringan. Iraq bisa lebih fokus membiayai pembangunan dalam negeri yang porak poranda karena perang. Ini juga bukti kalau negara-negara G7 pun sangat berharap terhadap kemajuan Iraq. Tidak mungkin negara-negara tersebut menghapuskan hutang tapi tetap membiarkan Iraq dalam keadaan tak menentu. Salah satu hal pendukung kemajuan Iraq adalah kurs mata uangnya harus kuat tidak seperti saat ini yang sangat lemah (inflasi luar biasa). Jadi menguatnya IQD terhadap US$ tinggal menunggu waktu saja.

Sampai dengan Juli 2007 lebih dari 1,6 juta website dari seluruh dunia telah melakukan jual beli Dinar Iraq baru ini. (sumber google.com dg keyword ‘iraqi dinar’ atau ‘dinar iraq’)

Bank Sentral Iraq (CBI, Central Bank of Iraq) pada 2005 lalu telah memberi ijin kepada sejumlah bank multi nasional beroperasi di Iraq antara lain : Standard Chartered Bank, Kuwaiti Bank, dan lain - lain. Dengan beroperasinya bank multi nasional di Iraq dan bank tersebut juga beroperasi di Indonesia kelak pertukaran mata uang IQD semakin mudah di Indonesia.

Iraq adalah PENGHASIL MINYAK KE-2 TERBESAR DI DUNIA (setelah Saudi Arabia) dan PENGHASIL GAS ALAM TERBESAR DI DUNIA.

Iraq masih menyimpan kekayaan alam sebesar USD 10 TRILIUN.

30 Juni 2006 Menteri Keuangan Iraq menargetkan paling lambat 2008 nilai Dinar kembali menjadi 1 Dinar Iraq = US$ 1.

Presiden AS dan Perdana Menteri Inggris saat ini sudah tidak mendapat kepercayaan lagi dari warga negaranya akibat kebijakannya melakukan perang di Iraq. Kemungkinan besar dalam pemilu tahun 2008 George W. Bush sudah tidak dipercaya lagi oleh warganya untuk memimpin AS demikian halnya dengan Tony Blair (Tony Blair bukan PM Inggris lagi sekarang). Beberapa bulan lalu sudah terbukti Partai G.W. Bush yaitu Republik kalah dalam pemilu Parlemen dari Partai Demokrat dengan isu panas perang Iraq. Kebijakan penempatan tentara AS dan Inggris di Iraq akan diharapkan segera dicabut oleh presiden dan perdana menteri yang baru. Hanya tinggal menunggu waktu saja. Hal ini akan sangat membantu percepatan pemulihan Iraq karena keberadaan tentara AS dan Inggris di Iraq sampai saat ini kontra produktif dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan aman untuk pemulihan Iraq.